Cari Blog Ini

Pergaulan Bebas

Aku adalah seorang anak remaja. Aku berasal dari keluarga sederhana, papaku adalah seorang pemborong di bidang bangunan dan mamaku adalah seorang PNS. Aku 3 bersaudara, adikku Retno berusia 11 tahun kelas 6 SD dan satu lagi Restu 8 tahun kelas 2 SD.
Oh iya, aku belum kasih tau namaku, kalian bisa memanggilku Rifaldo.
Aku lahir di Kuala Simpang 20 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 22 November 1990. Memulai pendidikan TK di Brandan, masuk SD kelas satu di Bukit tinggi, kelas 5 aku pindah ke Jakarta karna ortuku kerja disana, tapi aku sekolah di Cirebon tempat tanteku. Kelas 6 SD lagi-lagi aku harus pindah ke Pekan Baru, hingga tamat disana. Aku masuk SMP disana juga, tapi kelas 2 semester 2 aku pindah lagi ke Brandan, dan waktu kelas 3 lagi-lagi aku pindah ke Pekan Baru tempat sekolahku yang lama hingga tamat. Masuk SMA disana, baru 1 semester aku pindah lagi ke Kuala Simpang, karna ketahuan pacaran sama guru… hheheheee,, gokil yach……
Singkat cerita aku pindah lagi ke Pekan Baru sampai tamat disana, bisa dibilang aku besar di perantauan nech, habisnya pindah-pindah terus….hheheee
Aku mulai mengenal yang namanya wanita, kalau gak salah kelas 4 SD, masih kecil yach, tapi disitulah aku mulai menyukai sosok wanita, namanya sich kalau gak salah Aira, tapi hanya sekedar suka-suka gitu aja loch, gak sampai nembak…
Aku mulai berani mendekati cewek waktu masuk SMP kelas satu, tapi jujur aku lupa siapa nama pacar pertamaku,,, sorry yach. Boleh percaya boleh gak, waktu kelas 3 aku berat banget dapat cewek yang 1 sekolah denganku, bukan karna aku gak nyari ataupun aku jelek ( dulu kata teman-temanku aku ganteng mirip orang cina loch ), tapi karna aku sudah di cap Playboy sama seantero sekolah,sudah banyak hati cewek yang tersakiti Cuma gara-gara seorang Ridho,,hheheheee. Waktu SMP di Brandan aku sempat pacaran sama anak cina beneran loch, namanya Liana..
Singkat cerita aku masuk SMA dan bisa dibilang disitulah aku mulai nakal-nakalnya. Baru masuk aja aku udah berani macarin guru aku sendiri, PNS boy dan 7 tahun diatasku,, gila gak tuch….tapi yang anehnya dia mau sama aku, padahal masih banyak banget cowok yang jauh diatas aku, yang lebih ganteng, tajir, lebih segala-galanya dech, koq maunya sama aku yach..????hheheheeee
Aku gak lama pacaran sama dia, karna ketahuan sama ortuku aku smsan sayang-sayangan sama dia dan bodohnya lagi nama contact di handphone kubuat “guruku tersayang”, pantas aja ortuku kayak kebakaran jenggot. Ortuku mengancam akan mengadukan tingkah kami berdua ke kepala sekolah karna dianggap tidak pantas, padahal sah-sah aja kan…hheheheee
Maka dari itulah aku lari ke Aceh tempat kakekku, aku gak lansung ngelanjutin sekolah, aku nganggur dulu. Disinilah aku mulai pakai ganja dan minum-minuman keras, pastinya sembunyi-sembunyi donk.
Pas tahun ajaran baru, aku masuk lagi sebagai siswa baru di sebuah SMA swasta. Aku berteman dekat dengan Rudi dan Budi, kami pergi dan pulang sekolah bareng. Dikelasku ada seorang gadis bernama Dewi, anaknya cantik, putih, dan bodinya lumayanlah. Lucunya, kami bertiga menyukainya dan akhirnya kami sepakat untuk bersaing secara sehat dan sportif.
Lama-kelamaan aku melihat si Dewi seperti terbang karna kami perebutkan, dia seperti diatas awan ( dibawa angin kaleee ), sikapnya mulai berubah, aku pun mulai ogah-ogahan mendekatinya. Akhirnya aku jadian sama teman sekelas juga, namanya Ana, anaknya gak jauh beda dengan si Dewi, bahkan bisa dibilang diatasnya dech ( aku ngomong gini bukan karna gak dapetin si Dewi loch ), tapi memank kenyataan.
Pas hari itu, aku duduk berdua  dengan Ana didepan kelas dan si Dewi duduk berdua dengan si Rudi di belakang ( orang nech lum jadian loch ). Waktu itu Ana sedang makan permen dan dia menawariku, aku pura-pura menolak, aku bilang “aku mau tapi disuapin, pake mulut”, tanpa diduga si Ana mau pula tuch, akhirnya kami seperti orang berciuman ( mank bener ciuman koq…hhehe ), kira-kira ada 2 menit bibir kami bersentuhan, tanpa kami sadari dibelakang ada orang yang memerhatikan kami ( ya orang 2 tadi ). Esoknya sikap si Dewi berubah 180’ derajat sama aku, kata si Rudi sich dia ilfeel ngeliat kami kemarin, “mungkin dia suka sama kamu tuch Dho”…kata Rudi. Aku sich anggap biasa aja.
Tanpa diduga ada kejadian banjir bandang yang melanda aceh, semua tenggelam rata dengan air, sekolah diliburkan sebulan lebih. Setelah surut, entah  kenapa aku  ingin banget pulang kerumah ortuku, mungkin karna aku gak betah tinggal tempat kakekku yang serasa dipenjara, terkekang habis, tiap hari kena maki, padahal aku cucu kandungnya loch. Aku juga gak habis pikir kenapa bisa gitu.
Akhirnya aku dijemput oleh mamaku dan diurus surat pindahku, disaat itulah kedokku selama ini terbongkar, mamaku juga sangat terkejut, aku lum bayar SPP selama 6 bulan, padahal lancar, tapi uangnya aku pakai buat hura-hura….hancur yach,,,,…
Sampai di Pekan baru, lagi-lagi aku nganggur, gak lansung ngelanjutin sekolahku. Ngisi waktu luang, aku bantu-bantu oom ku jual emas, sekalian belajar jadi tukang mas, lum mahir sich, tapi bisalah kalau standar-standar aja. Waktu itu bisa dibilang aku seperti dikelilingin cewek-cewek, mungkin karna tau aku jual mas kali yach….
Tahun ajaran baru, aku mulai masuk sekolah lagi, tapi lansung kelas dua, jadi aku gak pernah ngerasain kelas 1 semester 2,,,,hheheee,,hebat gak tuch…….
Disinilah aku mulai mengenal yang namanya seks bebas. Dia teman sekelasku, namanya Widra. Dibilang tomboy, anaknya lumayan sich. Bermula ketika kami berdua sama-sama ngerjaen tugas dirumahku, kebetulan ortuku lagi keluar. Didalam rumah, entah dirasukin setan mana, aku tutup pintu dan aku stel house music kuat-kuat. Aku ngajarin dia untuk ngerokok, dia mau nyobanya. Sewaktu dia lagi asyik ngerokok, aku mulai beraksi. Aku mulai ngeraba punggungnya, trus pahanya, dia baru sadar dan berusaha berontak gitu. Tapi aku dengan sabar memancing nafsunya dan akhirnya dia kepancing juga.
Aku tidurkan dia diatas sofa dan aku pelorotkan celana juga cd nya, trus aku buka celanaku sendiri. Kondisinya aku tinggal memakai cd dan dia hanya tinggal memakai atasan, itupun sudah terbuka sampai leher. Walaupun jijik, aku mulai menjilati memeknya, namanya juga udah nafsu, apapun pasti enak. Dia mulai mengeluarkan suara-suara yang membuat aku bertambah nafsu saja.
Tidak puas disitu, aku menggendongnya kekamar. Sampai dikamar, dia membuka bajunya sendiri ( mungkin karna sudah horny kali yach ), dia juga membantu bukain cd yang aku pakai. Begitu dibuka, lansung keluar adikku yang sudah mengeras dari tadi. ”waw, besar banget”…dia terkejut begitu melihat adikku yang waktu itu berukuran kira-kira 10cm. Dipegangnya, dijilatinya dan perlahan-lahan dimasukkan kedalam mulutnya, aku merasakan kenikmatan yang luar biasa…
“kamu udah pandai yach”?? kataku..
“aku sering melihat yang kayak gini di film”…katanya.
Selang beberapa lama, dia mulai tidur dan mengangkangkan kakinya.
“Dho, aku lum pernah yang beginian, takut, sakit gak”?? dia bertanya..
“aku juga baru pertama ini kok, tenang aja, aku pelan-pelan masukinnya, awalnya aja yang sakit, tapi nanti pasti terasa enak”..jawabku…
Dengan perlahan tapi pasti aku mulai memasukkan adikku kedalam memeknya. Baru sedikit yang masuk, dia sudah menjerit kesakitan.
“aawww, sakit Dho, pelan-pelan”..jeritnya…
“ssstt, tenang donk, tahan dikit napa”,,jawabku sambil terus berusaha ( kayak kerja ajha..hhehee… )
Akhirnya setelah bersusah payah, adikku masuk semua kedalam memeknya disertai jeritan-jeritan kecil dari Widra. Saat aku melihat kebawah, aku terkejut ketika melihat ada darah.
Diketoknya kepalaku seraya berkata, “itu namanya darah perawan dodol”,,sambil melenguh kenikmatan.
Aku terus memompa keluar masuk adikku, setelah beberapa lama, aku ngerasa ada yang sangat mendesak ingin keluar dari adikku, aku memompanya lebih cepat dan dengan tiba-tiba aku menarik keluar adikku dan mengeluarkan spermaku diatas tubuhnya Widra sambil melenguh panjang, begitu juga Widra.
Kami berdua kelelahan dan bermandikan keringat, tapi kami harus cepat-cepat beresin semua, dan akhirnya Widra pamitan pulang dan mendaratkan sebuah ciuman hangat di bibirku.
Waktu itu aku banyak kenal wanita, yang sudah tidur denganku pastinya, Dewi (masih  perawan), Siti (gak perawan), dan juga Desy (gak perawan).
Setelah tamat SMA, aku bingung mau ngelanjut kuliah dimna. Waktu itu aku dapat beasiswa masuk di Universitas Medan ( UNIMED ), tapi aku juga kepingin masuk Akper, aku bingung.
Akhirnya aku berangkat ke Aceh. Disana aku disuruh kejogja tempat sepupuku dan ikut kuliah disana. Tapi akhirnya tante aku yang di Balikpapan meminta aku untuk kesana, kuliah sambil nemenin anaknya yang laki-laki, kelas 2 SD.
Singkat cerita berangkatlah aku kesana, dan disinilah kehidupan pribadiku mulai benar-benar hancur. Aku mulai mengenal shabu-shabu, minuman keras yang berdosis alcohol tinggi seperti Jack Daniel, Red Label, Black Label, dll, diskotik, pub-pub, dan juga wanita-wanita malam.
Disana bisa dibilang kehidupanku mewah, aku dibelikan Honda Beat oleh tanteku, yang sehari-hari aku pakai untuk ke kampus, aku juga sering memakai mobil Honda Jazz milik tanteku, hanya untuk sekedar jalan-jalan atau aku bawa ke kampus, sehingga di mata anak-anak kampus aku adalah anak tajir (seneng juga sich dibilang gitu,,hheheheee…)
Kehidupan di Balikpapan benar-benar bebas, seks bebas jadi trend anak remaja sana, dari anak kuliahan, SMA, bahkan sampai anak SMP.
Disana aku kuliah di LP3I, atas saran tanteku. Pertama masuk aku canggung banget, mungkin karna aku baru dan belum ada temen kali yach. Temen pertama aku bernama Dimas, dia datang bareng temennya juga, namanya Icha. Duuch, anaknya nyok, cakep banget. Cantik, putih, tinggi semampai, dan bodinya aduhai banget, kalau gitar spanyol aja sich lewat..hheheheeee
Tapi bener dech, serius, anaknya memang cantik banget. Mungkin memang rejeki, aku satu kelas les sama temen baru aku tadi. Disitu aku juga kenalan dengan Ronald, yang akhirnya jadi temen akrabku sampai sekarang. Aku cepat akrab dengan Ronald dan anak-anak yang laennya, kami sering pergi les bareng.
Singkat cerita, aku mengikuti program PSPL/ospek dari kampus. Disitu aku lebih banyak mengenal anak-anak yang laennya. Aku kenal sama Mamank dan Aank yang akhirnya jadi teman akrabku juga. Disitu seolah-olah kami berkompetisi untuk masuk LEO (Lp3i Event Organizer), sebuah ekskul tempat mangkalnya anak-anak eksis Lp3i Bpp.
Singkat cerita, aku diterima dalam LEO bersama Ade, Mamank, Gatot, Yudi, Anggie, Winda, Nelda, Vicky, dan ada sekitar 4 orang lagi, kami anggota baru semuanya berjumlah 13 orang.
Disitu aku mulai dekat dengan anak-anak senior, yang juga anggota LEO senior. Ivan, Jhe, Aris, Alex, Yogi. Pembina kami adalah mas Taufan dan mas Dicky, mereka adalah orang-orang yang gaul habis. Pokoknya, aku sangat senang berada dalam organisasi ini. Kami juga ikut dalam LFC (Lp3i Futsal Club), yang latihan 1x seminggu.
Berbagai event yang sudah kami buat, seperti bagi-bagi takjil (makanan buka puasa) untuk pengguna jalan, seminar kesekolah-sekolah, peduli bencana alam, hingga Outbond anak SMA dan Karyawan Se-Balikpapan yang berlansung 2hari 2malam. Waktu saya disana, terakhir kami buat event dalam rangka menyambut ultah Lp3i. Kami mengadakan lomba antar SMA se-Balikpapan yang berlangsung 3hari 3malam di E-walk, mall terbesar di Balikpapan.
Oh iya, saya lupa, dirumah saya ada temen sebaya, bisa dibilang masih saudara jauh sich, namanya Irfan. Dia memiliki kemampuan dari kecil, seperti indra keenam gitu. Aku juga banyak belajar dari dia, khususnya yang untuk ngegaet cewek donk, dan ternyata banyak berhasil tuch.
Pacar pertama saya disana namanya Exa, dia anak Bandung, tapi kuliah disini. Anaknya lumayan sich, lumayan tajir juga. Dia disini ngontrak rumah sama temennya, jadi aku sering maen ke kontrakannya, bahkan nginap. Kalau aku disitu, aku kayak gak ada, mereka sering hanya memakai bh dan cd kalau lagi nonton, padahal aku juga ikut nonton, mana temennya lumayan pula lagi. Jadilah aku bukannya malah nonton, tapi malah merhatiin tubuh bagus mereka (jadi kebayang nech, pengen ngulang). Exa lah cewek pertama yang tidur sama aku, masih perawan pula tuch bozz, apa gak enak coba. Udah dapat 3 perawan, cari 4 lagi, bisa awet muda aku….hhihihiiiii…
Yang lucunya, pas aku maen kesana, kebetulan Exa gak ada dirumah, yang ada Cuma temennya. Begitu aku mau pulang, aku ditahan sama temennya, dengan alasan bentar lagi Exa pulang.
“minum-minum aja dulu, bentar lagi dia juga pulang koq”..katanya….
Akhirnya aku turutin juga, aku nunggu Exa pulang sambil minum Orange juice buatannya. Lagi asyik nonton sambil minum jus, aku melihat dia lari dari dalam kamar tanpa memakai sehelai benangpun, alias bugil, mungkin mau mandi.
Entah dirasukin setan mana, tiba-tiba aku pengen ngeliat dia mandi. Aku beranjak dari sofa dan berjalan ke belakang. Alangkah terkejutnya aku, ketika sampai dibelakang, aku bisa melihat tubuh mulusnya yang bugil dan sedang basah dengan jelas, karna pintu kamar mandinya gak ditutup, entah dia lupa atau memang sengaja.
Setelah cukup lama memandanginya, tiba-tiba aku berkata, “boleh ikutan mandi”???
Dia menoleh dan berkata, “buka bajunya donk, masa mau mandi pakai baju lengkap”??
Tanpa banyak kata-kata lagi, aku lansung membuka seluruh pakaianku dan segera memeluknya dari belakang. Dia menjerit seraya berkata, “pelan-pelan donk sayang”…
Aku tidak memperdulikannya, aku terus saja mencumbunya bertubi-tubi, tak ada 1cm pun bagian tubuhnya yang terlewati jilatan lidahku, sambil disirami air dari shower kamar mandinya. Setelah puas, dia berkata, “sekarang gantian yach sayang aku yang puasin kamu,, woowww, punya kamu besar banget, pantesan Exa betah kalau udah berdua dalam kamar sama kamu”,,katanya sambil melihat kebawah…
Habis adikku bermandikan air ludahnya. Setelah puas, akhirnya kami memulai petualangan kami. Singkat cerita (sensor, cerita yang kayak gini gak boleh sering-sering yach,,hhehee), dalam waktu bersamaan kami sama-sama mencapai puncak kenikmatan. Kami menjerit panjang tapi pelan, dia pun jatuh dalam pelukanku dalam keadaan lemas.
“kamu bener-bener hebat Dho,aku sayang sama kamu”,,bisiknya…
Akhirnya kami mandi sama-sama, dia mandiin aku dan aku mandiin dia. Setelah selesai kami keluar dan berpakaian. Aku pamit pulang karna hari juga udah sore.
Sekarang, gantian aku yang bingung, dua-dua sayang sama aku dan mereka sahabat baik. Setelah berpikir keras, akhirnya aku dapat ide, kenapa gak dua-duanya aja aku embat, sama-sama cantik dan tajir, asal aku bermain cantik, jangan sampai ketahuan…hheheheheee (muncul 2 tanduk diatas kepala)….
Habis lebaran idul fitri 2009, kami kedatangan temen baru, denger-denger sich dari Malaysia. Akhirnya dia masuk kelas juga, anaknya cantik, putih, body aduhai, tinggi semampai, beti dengan Icha, dan yang paling aku suka dari dia, anaknya berjilbab. Namanya Ryene Jasmine…
Singkat cerita, aku jadian sama dia, tepatnya 09 Oktober 2009. Seneng banget aku rasanya, dapat cewek yang selama ini aku idam-idamkan. Sempat juga sich si Exa ngelabrak Jasmine, tapi Jasmine gak ambil pusing tuch…hheheheeee
Pertamanya sich kami backstreet dari makciknya, karna dia tinggal di indon sama tantenya, sementara ortunya menetap di Malaysia. Baru jadian seminggu kami udah putus tanpa alasan yang jelas. Jujur, baru kali ini aku ngerasa kehilangan banget, walaupun kami baru jadian, dia cinta pertamaku, meski bukan pacar pertamaku. Aku putus hari kamis, dari situ aku tetap perhatiin dia, sms dia hanya untuk sekedar ingetin makan.
Tanpa diduga, hari seninnya dia sms aku dan ngajak balikan, aku seneng banget. Dia bilang mutusin aku kemarin cuma mau ngeliat keseriusan aku aja, jadilah akhirnya kami balikan. Beberapa minggu balikan, kami putus lagi, dia bilang kalau aku memang serius dan mau balikan sama dia, aku harus ngomong sama makciknya, siapa takut…..
Setelah aku ngomong banyak sama makciknya, kami putus sebelum magrib dan nyambung lagi sesudah isya,,, lucu banget yach…hheheheeeee…..tapi itulah kami.
Mulai dari situ hubungan kami bahagia banget, aku sayang banget sama dia dan dia juga cinta banget sama aku. Temen-temen kampusku semua mendukung, berharap aku bisa langgeng sama dia, akupun berharap gitu.hheheeee
Tapi 1 sifat yang gak kusuka dari dia, egonya tinggi banget, tapi dia janji sama aku bakal ngerubah itu semua seiring berjalannya waktu.
Walaupun aku sayang banget sama dia dan berharap dia jadi yang terakhir dalam hidupku, entah kenapa aku lum bisa juga untuk setia sama 1 cewek. Aku berulang kali menghianatinya, tapi untungnya mainku cantik hingga dia gak pernah tau.
Waktu itu aku sedang gila-gilanya maen billiard, sampai-sampai aku kena pelet sama cewek marka billiard  tempat aku sering maen. Namanya Reni, masih 17 tahun tapi sudah punya anak satu, kebayang gak tuch…
Anaknya cantik sich dan memang cewek-cewek Balikpapan rata-rata cantik semua. Seminggu nyok aku kena, teng jam 12 malam mulai sudah, kepalaku pusing, dadaku sesak, nafasku macam putus-putus gitu, mau gak mau aku harus nemuin dia yang memang pulang kerja jam 1 malam. Anehnya, setelah ketemu dia, perasaan yang kurasain tadi hilang semua, yang ada hanya perasaan senang karna udah ketemu dia. Selama seminggu tiap malam aku selalu nganter dia pulang, aku juga gak lansung pulang kerumah, paling cepat jam 4 pagi aku baru pulang.
Waktu dirumah dia, aku kayak kerbau yang dicucuk hidungnya, disuruh apapun mau, tiap malam ntah berapa kali kami ngelakuin hubungan seks, sampai-sampai asal bangun pagi lututku rasanya mau lepas. Aku pun rela memberikan dia apapun yang aku punya, kalungku juga aku kasih sama dia.
Akhirnya aku cerita sama abg angkatku, bg Welman, akupun dibawanya ketempat kawannya untuk berobat, sekalian aku dikasih pagar badan. Aku juga minta sama Irfan untuk jaga-jaga.
Sejak saat itu, setiap aku maen billiard, dikit pun dia gak berani ngeliat aku, dan gak berapa lama akhirnya dia pun berhenti kerja dengan alasan mau nikah, memang sich dia beneran nikah, katanya…
Waktu dia udah berhenti, aku kenalan lagi sama yang namanya Yuli, anaknya gak beda jauh sich, cuma yang ini lebih berbody. Awalnya bisa kenal dekat, malam itu dia mau pindah kost, aku dengan berbaik hati ingin membantu gitu ceritanya (padahal dalam otak ntah udah apa-apa yang dipikirin), akhirnya malam itu dia pulang sama aku.
Setelah ngambil barang dikosan lama, berangkatlah kami kekost barunya, yang ternyata gak jauh dari tempat billiard tuch, mungkin biar dekat ma tempat kerjaan kali yach. Begitu masuk, rupanya isi kost barunya tuch orang kumpul kebo semua, didalam kamar Cuma pakai bh dan cd doang, padahal pintu kamar gak ditutup, bakalan betah lama-lama disini nech.
Oh iya aku lupa bilang tadi yach, kalau kos-kosan disini bebas banget, kosan cewek ya cowok boleh masuk, apa lagi kalau kosan  cowok, gak terbayang dech gimana asyiknya.
Begitu masuk kamar dia, beres-beresin barangnya, aku disuruh istirahat dulu sambil tidur-tiduran, dia malah pergi mandi. Anehnya, dia buka pakaian malah didepan aku, memang sich ditutupin handuk, tapi kan tetep aja, si Adik gak bisa diajak kompromi, lansung bangun dech. Setelah dia keluar mau mandi, mulailah aku nyusun strategi supaya bisa happy malam nech.
Begitu dia balik, aku pura-pura ketiduran. Dia lansung ganti baju disitu tanpa malu-malu, mungkin dikiranya aku udah tidur, padahal aku ngintip-ngintip, putih nyok, mana mulus banget lagi, tebel banget barangnya, gak sabar jadinya. Udah siap pakaian, dia tidur juga disamping aku. Aku terbangun gitu (pura-puranya) dan lansung meluk dia, aku kira dia bakal marah, eh ini malah diem dan asyik-asyik aja tuch. Berarti aku udah dapat lampu hijau donk, lansung aja aku naek keatas badannya, cium bibirnya dan ngeremas toketnya. Aku ingat banget dia malam itu pakai baju daster warna merah.
Kayaknya sich dia nikmatin gitu, jadi aku mulai lebih berani. Tangan aku kebawah, maksudnya sich mau buka dasternya, tapi tiba-tiba dia mukul tangan aku, “jangan lebih dari ini”…katanya. Ya udah dech, kayaknya aku harus lebih sabar. Aku terus aja ciumin dia, supaya nafsunya naek dan aku baru sadar, tempat sensitive dia ya dibibirnya itu, lidah aku sampai sakit digigitnya. Dari situlah nafsunya mulai naek dan tiba-tiba dia buka baju aku, ya aku biarin aja.
Aku pun mulai buka dasternya, duch bro, badannya mulus banget, gak ada cacat sama sekali. Trus aku buka bhnya, wuiihhh, kalau ukuran 36 aja da tuch besar toketnya. Lansung aja aku gigitin tuch pentilnya, gemes banget nyok, mau digigit aja rasanya. Udah gak sabar, aku lansung aja buka celana dan cd sendiri.

Begitu dia liat adikku, tanpa ba bi bu lagi, lansung aja dimasukin kedalam memeknya. Memang sich udah gak perawan, tapi sempit banget bro, masuknya aja susah banget. Pelan tapi pasti, akhirnya masuk semua adikku kedalam memeknya, mulai dech aku goyang (ntah goyang ngebor ntah goyang ngecor,,hheheheeee…).
Singkat cerita, akhirnya aku mau nembak juga dan lansung aja aku tembakin diatas tempat tidur, pas dibawah memeknya. Belum siap lagi aku ngerasa puas-puas, spermaku juga belum kering, tiba-tiba digenggamnya lagi adikku, trus dimasukin lagi ke memeknya. “ngeri banget nafsu ne cewek”,, pikirku, tapi aku ikutin aja apa kemauannya, lagi pula ntah kenapa adikku masih keras aja, mungkin karna ngeliat daging segar didepannya kali yach,,,hheheee….
Ada sekitar 15 menit permainan kedua kami nech, aku mau nembak lagi, sekali ini kukeluarin aja diatas perutnya. Yang hebatnya, aku udah 2x, eh dia baru sekali orgasme. Habis itu, kami sama-sama lemas. Aku lansung pakai cd, tapi dia malah tetap bugil, badannya cuma ditutupin selimut. Kami sama-sama ketiduran, tapi ntah kenapa aku malah gak bisa tidur, yang ada adikku malah bangun lagi.
Dia tidur membelakangin aku, aku buka cdku dan lansung aja meluk dia, sambil ngeremas toket dia dari belakang. Aku tau dia terbangun gara-gara itu, tapi dia masih aja pura-pura tidur. Aku udah gak sabar, aku angkat aja kakinya sebelah dan aku masukin lagi. Begitu masuk, eh rupanya dia menjerit gitu dan dia pun lansung bantu pegangin kakinya keatas, jadilah kami maen lagi. Akhirnya aku orgasme lagi untuk yang ketiga kalinya, rasanya dah gak sanggup bangun lagi nech, adikku juga udah lemas banget.
Aku istirahat bentar, udah itu aku pamit pulang karna udah jam 4 pagi. Sebuah ciuman hangat mendarat dibibirku. Dari situlah aku mulai dekat, dekat banget malah sama dia. Hampir tiap hari kami berhubungan sex, udah macam suami istri aja dech pokoknya. Aku pun kadang-kadang ngasih dia duit belanja, kalau aku mau makan disana, kalau gak ya kami makan diluar, kadang dia juga sich yang bayar, happy banget lah aku pokoknya. Padahal kami sama sekali gak ada hubungan apa-apa, jangankan untuk serius, kata-kata pacaran aja tidak, dia pun gak ada nuntut apa-apa dariku, yang penting sama-sama happy aja.

Pulang pergi kerja dia pun aku yang jemput, kadang kalau istirahat dikampus dan kebetulan dia lagi gak kerja, aku pergi makan kekosan dia, apa lagi kalau dia masak masakan kesukaanku, gimanapun aku harus datang, kalau gak bisa-bisa aku gak dapat jatah, pokoknya udah macam suami istri banget dech, tinggal ngurus surat nikahnya aja,,hheheheeee….